Asyiknya Mengepel Lantai Dengan Lion Star Livina Spin Mop BM-45


Sebagai ibu rumah tangga, sudah menjadi kewajiban saya untuk menjaga rumah agar bersih dan nyaman. Namun ada kalanya tugas bersih-bersih dan bebenah ini terasa berat dan melelahkan. Apalagi saat semua keluarga berkumpul di rumah selama PSBB pandemi Corona. Rumah ramai dan mudah kotor karena aktivitas semua anggota keluarga.

Dulu saya malas kalau harus ngepel lantai. Malasnya itu karena harus memeras kain pel menggunakan tangan. Selain tangan jadi iritasi karena bahan kimia dalam obat pel, juga butuh tenaga untuk memerasnya.

Untunglah saya menemukan Lion Star Spin Mop Livina. Rasanya seperti menemukan harta karun yang berharga.

Spin Mop Livina ini sangat mudah digunakan. Dengan dimensi 45,5x26x21cm alat ini sangat pas dengan ukuran tinggi tubuh saya yang 150cm. Kain pelnya yang berbahan serat mikro menyerap air dengan baik. Lantai rumah jadi bersih dan cepat kering.

Livina Spin Mop tersedia dalam dua warna, merah muda dan hijau tosca. Di online shop 1 set alat pel yang terdiri dari 1 ember peras dengan gagang, 2 bagian tongkat pel, cakram untuk mengikat kepala pel dan kain pel berbahan serat mikro dibanderol dengan harga Rp.145.000 – 396.000.

Alhamdulillah dengan adanya Livina Spin Mop, pekerjaan bersih-bersih rumah menjadi lebih ringan dan menyenangkan.

Angka Percerian di Cina dan Amerika Meningkat Selama Pandemi Corona, Ini Dia 5 Hal yang Patut Dilakukan Pasutri Untuk Mencegahnya!

Menurut Kompas.com, 16 Maret 2020, di Cina ada 300 pasangan yang mendaftarkan perceraian sejak 24 Februari 2020. Diyakini mereka bercerai akibat terlalu lama bersama selama karantina. Demikian juga seperti yang dilansir antaranews.com, 25 Maret 2020, gugatan perceraian di AS meningkat 50% selama karantina mandiri di sana akibat kelelahan dan tekanan secara finansial.

Sudah hampir dua bulan sejak pertama kali diberlakukannya Work From Home tanggal 16 Maret 2020 karena wabah virus Corona. Virus Corona atau yang dikenal juga dengan Covid-19 adalah virus yang menyerang penapasan.


Menurut berita di kompas.com pada hari sabtu, 9 Mei 2020, virus ini telah menginfeksi lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan ratusan ribu orang meninggal dunia.


Gejala yang ditimbulkan virus ini adalah demam, batuk dan sesak napas yang dapat menimbulkan kematian. Namun pada sebagian orang yang terinfeksi virus ini tidak menimbulkan gejala apapun. Hal ini sangat berbahaya karena tanpa diketahui mereka membawa virus ke mana-mana dan menularkan kepada orang lain.


Untuk mencegah semakin banyak orang yang terinfeksi, pemerintah memberlakukan social distancing, atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mengharuskan orang-orang untuk tinggal di rumah. Belajar, bekerja dan beribadah dilakukan di rumah, tidak boleh ke luar rumah kecuali untuk urusan yang sangat penting. Kita mengenal hal ini dengan istilah lockdown (karantina suatu wilayah).


Lamanya waktu bersama tinggal di rumah selama karantina ini membuat semua keluarga yang tadinya mungkin hanya bertemu malam hari atau beberapa jam dalam sehari, menjadi bertemu selama 24 jam sehari selama berminggu-minggu.


Bagi pasutri atau keluarga yang harmonis dan memiliki penghasilan tetap, semua anggota keluarga tinggal di rumah adalah berkah. Merupakan suatu kebahagiaan semua bisa berkumpul di rumah. Tidak ada yang khawatir memikirkan anggota keluarganya yang lain di luar rumah. Ibadah bersama, makan bersama dan mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama disamping kesibukan masing-masing yang bekerja dan sekolah online adalah impian yang menjadi kenyataan.

Namun Hal ini menjadi masalah bagi keluarga yang sejak awal memiliki hubungan yang kurang harmonis, ditambah dengan kondisi ekonomi yang sulit karena tidak bisa ke luar rumah untuk mencari nafkah.


Bila sebelumnya ketidak harmonisan bisa ditutupi dengan berkegiatan di luar rumah, maka di masa karantina ini semua menjadi gamblang dan tidak bisa dihindari. Pasutri jadi menilai kembali hubungan pernikahan mereka.




Agar perceraian seperti di Cina dan AS dapat dihindari, berikut 5 hal yang patut dilakukan oleh pasutri:

  1. Mengingat kembali tujuan pernikahan.


Menikah adalah bersatunya dua insan dari keluarga dan latar belakang yang berbeda. Keduanya menikah tentu ada alasannya. Dalam islam, menikah adalah sunah dari Rasulullah SWT. Orang yang menikah maka sebagian agamanya terjaga.

Alasan pernikahan yang sesuai dengan syariat agama akan menguatkan ikatan suami istri dalam menjalankan mahligai rumah tangganya. Mereka ingat bahwa dengan menikah senang susah akan dihadapi bersama-sama, sehingga tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah baik dalam hubungan maupun tekanan finansial. Mereka akan terus memperjuangkan tujuan pernikahan, yaitu menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah dan bersama menuju surga Nya.

2. Berdoa


Sebagai umat beragama yang meyakini adanya Allah yang senantiasa mengawasi hamba-Nya dan akan memberikan pertolongan saat dibutuhkan, berdoa menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Keharmonisan dalam rumah tangga dan juga rezeki tidak mungkin didapat tanpa izin dari Sang Pencipta, maka pasutri seyogyanya selalu berdoa dalam setiap kesempatan agar keluarganya menjadi keluarga yang harmonis, sakinah, mawadah, warohmah, gemah ripah loh jinawi (tenteram dan Makmur serta sangat subur tanahnya) bagaikan hidup di dalam surga.

3. Bersyukur


Allah telah berfirman dalam surat Ibrohim ayat 7, yang artinya, “Jika kalian bersyukur maka Aku (Allah) akan menambah nikmat kepada kalian, tetapi bila kalian mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya siksa-Ku sangat berat.”


Sebagai orang yang beriman, tentu yakin dengan kebenaran ayat di atas. Oleh sebab itu, bersyukur menjadi hal yang penting dilakukan agar nikmat yang dirasakan tidak hilang, tetapi justru bertambah. Sekecil apapun nikmat itu, syukurilah. Bersyukur kepada Alloh dan juga kepada manusia (berterima kasih), termasuk kepada pasangan.


Salah satu wujud rasa syukur kepada Allah adalah mengucap Alhamdulillah dan lebih tertib dalam beribadah wajib serta memperbanyak ibadah sunah. Sedangkan bersyukur kepada pasangan bisa berupa ucapan terima kasih, tidak saling menyalahkan, dan memberi cukup ruang kepada pasangan untuk melakukan aktivitas sendiri meskipun selalu berada dalam satu rumah.


Seandainya saat ini merasa tidak ada nikmat yang bisa disyukuri, maka cobalah pejamkan mata, dan bayangkan bila saat membuka mata, tidak bisa melihat apa-apa, in syaa Allah seketika rasa syukur masih diberi penglihatan akan muncul. Mulailah bersyukur dari apa yang melekat pada diri sendiri dulu, lalu meningkat pada hal-hal di sekitar.


Bila merasa tidak ada rasa syukur kepada pasangan, coba ingat-ingat kebaikan apa yang pernah dilakukan pasangan, kemudian disyukuri. Bisa juga mengingatkan hal tersebut kepada pasangan seperti misalnya, “Mas, alhamdulillah, terima kasih, dulu Mas pernah membelikanku baju yang sangat kuinginkan.”


Walapaun kejadian itu sudah lama berlalu, tetapi bisa mengingatkan kembali pada masa-masa yang indah dan menimbulkan rasa syukur. Sesuai janji Allah, bila bersyukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya. Semakin banyak bersyukur, semakin banyak nikmat yang Allah berikan. Semakin bersyukur pada pasangan, in syaa Allah pasangan akan semakin berusaha memberikan lebih banyak.

4. Berusaha lebih mengenal dan mendalami watak pasangan.


Suami istri adalah dua orang yang berbeda. Keduanya memiliki watak bawaan masing-masing. Umumnya manusia mempunyai 2 watak yang dominan, dan uniknya pasangan suami istri biasanya mempunyai watak yang berlawan. Bisa kedua watak yang berlawanan, atau salah satu saja yang berlawanan. Berbeda watak tentu berbeda pula perilakunya.


Seperti yang diuraikan oleh Florence Littauer dalam bukunya yang berjudul Personality Plus, ada 4 watak manusia. Yaitu sanguinis (hasratnya selalu gembira), melankolis (hasratnya selalu sempurna), koleris (hasratnya mengatur), dan plegmatis (hasratnya damai).


Seorang yang sanguinis adalah sosok yang periang, dia senang bicara, senang berkumpul dengan orang-orang, ceroboh, pelupa dan senang melakukan sesuatu secara spontan. Berlawanan dengan orang yang berwatak melankolis. Sosok melankolis senang menyendiri, selalu hati-hati, penuh perhitungan, pemikir, senang keteraturan dan kerapihan, senang melakukan sesuatu sesuai jadwal dengan persiapan yang matang.


Bila tidak paham tentang watak masing-masing, dan tidak bisa saling memaklumi, pasutri dengan watak berlawanan sanguinis dan melankolis ini akan terjadi konflik. Si melankolis akan menuntut pasangannya untuk selalu sempurna dan menjadi tertekan karena pasangannya orang yang ceroboh, mudah lupa dan senang melakukan sesuatu secara spontan. Sementara si sanguinis, ingin selalu pasangannya gembira dan antusian menanggapi ide-idenya yang berloncatan, tetapi dia menjadi kecewa karena pasangannya tidak memberikan perhatian seperti yang diinginkannya.


Begitu pula pasangan suami istri yang mempunyai watak berlawanan koleris dan plegmatis. Seorang yang koleris senang bekerja, berorientasi pada tujuan, senang memerintah dan terlihat tidak punya empati. Sedangkan seorang plegmatis adalah orang yang damai, terkesan malas, tidak suka konflik dan kesulitan mengambil keputusan.

Seorang koleris akan menuntut pasangannya untuk terus bekerja seperti dirinya, hal ini membuat pasangannya yang plegmatis menjadi kelelahan, tetapi tidak berani protes karena tidak suka konflik. Sedangkan seorang plegmatis menginginkan pasangannya lebih santai dan membiarkannya lebih lama beristirahat, tetapi pasangannya yang koleris tidak suka melihatnya bermalas-malasan.


Perbedaan ini akan menimbulkan konflik yang membuat keduanya tidak berbahagia. Mengenali dan memaklumi watak masing-masing akan mengurangi konflik dan membuat suami atau istri lebih santai menghadapi pasangannya sehingga keduanya merasa bahagia dan tidak tertekan.

5. Berusaha mengenali Bahasa Kasih Pasangan dan memenuhinya.


Pada otak manusia ada baterai yang harus dicharge setiap hari. Bila tidak dicharge setiap hari, akan berakibat sesorang merasa kekurangan energi dalam aktivitas sehari-hari. Baterai ini dikenal dengan Baterai Bahasa Kasih. Baterai Bahasa Kasih ada 5, yaitu: kata-kata pendukung, sentuhan fisik, pelayanan, waktu yang berkesan, dan hadiah.


Semua orang pada umumnya senang bila diberi pujian atau kata-kata dukungan, dipeluk, dilayani kebutuhannya, ditemani dan diberi hadiah. Namun Baterai Bahasa Kasih ini tidak semuanya harus dicharge setiap hari. Hanya 2 bahasa kasih yang dominan atau utama saja yang perlu dicharge setiap hari. Selebihnya bisa dicharge sesekali.


Bahasa kasih setiap orang berbeda-beda, sesuai dengan wataknya. Orang dengan watak sanguinis, pada umumnya bahasa kasihnya adalah kata-kata pendukung. Dia butuh dipuji dan diberi semangat setiap hari. Bila tidak mendapatkan charge bahasa kasih kata-kata pendukung di rumah, dia akan merasa gelisah. Bisa jadi pelampiasannya adalah menulis keluh kesah di status sosial media dengan tujuan mencari perhatian dan dukungan.


Orang dengan watak melankolis pada umumnya bahasa kasihnya adalah waktu yang berkesan, atau hadiah (salah satu saja yang utama). Dia senang ditemani dan melakukan kegiatan bersama, seperti olahraga bersama atau mengobrol. Atau dia senang bila diberi hadiah walaupun hanya sesuatu yang sederhana atau berupa tulisan. Bila baterai bahasa kasihnya tidak mendapatkan pasokan listrik di rumah, maka dia menjadi gelisah dan sulit berkonsentrasi.


Orang dengan watak koleris pada umumnya bahasa kasihnya adalah pelayanan. Dia senang dilayani segala keperluannya. Bila baterai bahasa kasihnya yang berupa pelayanan tidak dicharge di rumah, dia akan merasa serba salah dan mudah marah.


Orang dengan watak plegmatis pada umumnya bahasa kasihnya adalah sentuhan fisik. Dia senang disentuh, ditepuk dan dipeluk. Bila baterai bahasa kasihnya yang berupa sentuhan fisik tidak dicharge di rumah, maka dia merasa sedih dan tidak dicintai, dia merasa hidupnya tidak berguna.


Komunikasi suami-istri yang dilakukan dengan bahasa kasih yang sesuai akan membuat pasangan merasa dicintai dan nyaman, merasa penuh energi dalam beraktivitas sehari-hari. Perasaan dicintai dan nyaman bersama pasangan akan membuat seseorang tidak ingin berpisah dengan pasangannya.

Nah, in syaa Alloh bila telah mempraktekkan kelima poin di atas, yaitu mengingat kembali tujuan pernikahan, bersyukur, berdoa, mendalami watak pasangan, dan mengenal, memahami serta mencharge bahasa kasih pasangan, pasutri tidak akan berpikir untuk memutuskan berpisah dengan pasangannya karena merasa pernikahan mereka bahagia.

Referensi

  1. https://www.antaranews.com/berita/1380086/angka-gugatan-cerai-di-as-meroket-di-masa-karantina-corona
  2. https://www.kompas.com/global/read/2020/03/16/153955270/angka-perceraian-di-china-meningkat-saat-karantina-virus-corona?page=all
  3. https://www.hipwee.com/wedding/5-bahasa-kasih-gary-chapman-ilmu-mujarab-untuk-lebih-menyayangi-pasangan-halalmu/
  4. https://www.islamkafah.com/tafsir-hadits-maksud-menikah-menyempurnakan-sebagian-agama/
  5. Littauer, Florence. 1996. Personality Plus. Jakarta: Binarupa Aksara.
  6. https://youtu.be/cidb9xbD964

Menjadi Bahagia Adalah Pilihan

Bahagia itu tidak harus sama dengan orang lain.

Beberapa waktu lalu di grup WA dishare tentang keluhan seorang suami yang melihat istrinya banyak kekurangan di matanya. Ini sharingnya:

Kedua pria yang sama-sama menikah 10 tahun membawa istri mereka ke sebuah pertemuan. Setelah acara selesai, para wanita duduk di sofa dan mengobrol bersama, sedang para pria juga memiliki obrolannya sendiri. Akhirnya kedua pria ini bertemu dan mulai mengobrol.

Rudi: “San, lama gak ketemu, istri lu cantik amat!”

Hasan: “Thank you thank you…”

Rudi: “Kalian baru nikah ya?”

Hasan: “Iya belum lama, baru 10 tahun…”

Mendengar jawaban Hasan, Rudi langsung kaget, karena dia dan istrinya juga sudah menikah kurang lebih 10 tahun, tapi istrinya tidak seperti istri Hasan yang begitu cantik dan menarik. Bagi Rudi, istrinya seperti wanita tua yang sudah tidak menarik lagi.

Rudi: “Gue sama istri juga sama sih kurang lebih, dulu waktu nikah dia cantik banget, tapi sekarang semuanya berubah, udah jadi emak-emak. Mau gimana liat juga nggak enak diliat, kadang mau keluar rumah juga males bawa dia, coba aja kalau istri gua kayak istri lu…”

Hasan hanya terseyum mendengar perkataan Rudi, Rudi kemudian melanjutkan.

Rudi: “Tapi liat istri lu cantik mulus kayak gitu, harusnya dia gak akan bersih-blersih rumah kan yah? Yah kalau dilihat dari sisi ini, mungkin ini kelebihan istri gue sih, setidaknya, dua anak gue bisa dirawat baik-baik sama dia…”

Hasan: “Ah kata siapa? Emang dia cantik jadi keliatannya kayak yang gak suka bersihin rumah. Tapi dia apa juga bisa, rumah selalu bersih, masak juga enak. Anak perempuan gue juga cantik kayak mamanya..”

Mendengar jawaban ini, muka Rudi mulai berubah. Dia tidak habis pikir, sama-sama wanita, kenapa bedanya begitu besar? Hasan kemudian tersenyum dan bertanya..

Hasan:” Lu tau gak istri lu sukanya makan apa?”

Rudi: “Wah gak tau gue…”

Hasan: “Lu sering peluk dan cium istri gak?”

Rudi: “Ya ampun udah nikah segini lama ga perlu lagi kali…”

Hasan: “Lu sering beliin istri lu baju baru dan perawatan kulit gak?”

Rudi: “Yah umur udah segini, mau buang begitu banyak uang juga sama aja…”

Hasan: “Kalau gitu, lu tau gak istri lu pake baju ukuran berapa? Sepatunya ukuran berapa?”

Rudi: “Ini… hmm.. Kayaknya gua juga gak tau..”

Rudi kemudian malu dan mukanya memerah, Hasan melanjutkan.

Hasan: “Gue tahu jelas apa yang disukai istri, apa hobinya, bahkan apa yang dia pikirkan, gue bisa tebak. gue suka pijetin kalau dia pulang kerja, setiap bangun tidur gue juga selalu kecup kening dan peluk dia. Kalau hari hujan, mau sejauh apapun, gue pasti bakal jemput dia pulang kerja. Gue tahu ukuran baju dan sepatunya, jadi kalau kadang kita jalan-jalan dan dia gak rela keluarin uang buat beli barang yang jelas-jelas dia suka, gue akan langsung beliin..”

Rudi semakin menunduk, dia kemudian teringat akan istrinya, dia sering bertengkar dengan istri di rumah, kalau tidak puas, dia akan langsung membentak dan bersikap cuek pada istrinya, bahkan beberapa hari lalu, mereka baru saja bertengkar cuman karena istrinya beli baju yang harganya gak seberapa dan Rudi selalu mengatakan kalau itu pemborosan.

Kemudian, Hasan melanjutkannya..

Hasan: “Kalau istri sendiri kita gak sayang, masa tunggu orang lain sayang dia? Dia tuh demi keluarga ini, demi anak, sudah mengorbankan begitu banyak waktu dan tenaga, kadang malah gak pernah mikirin dirinya, kenapa lu gak bantuin dia? Cewek itu ibarat bunga mawar, yang cuman bisa dilindungi sama suaminya, baru mereka bisa selalu mekar dengan segar dan semangat. Kalau gak ada yang ngerawat, ya udah deh, pasti cepet layu..

“Lu harus banyak waktu perhatiin istri lu, tadi dia lewat di sebelah gue, gue bahkan bisa cium bau minyak di kepalanya, dia bahkan jadi kayak emak-emak yang lu bilang tadi, masa lu gak mau bikin hidup dia jadi lebih bahagia, jadi lebih cantik gitu?”

Rudi hanya bisa terdiam. Tak lama kemudian, acara pun berakhir, Hasan pamit dan menggandeng istrinya pulang. Rudi melihat istrinya yang kelelahan sudah ketiduran di atas sofa, ia melangkah menuju istrinya kemudian dengan lembut membangunkannya, “Capek ya? Yuk kita pulang…”

Ada pepatah yang mengatakan, wajah perempuan sebelum 30 tahun itu ditentukan oleh keturunan, tapi setelah 30 tahun itu ditentukan dari pernikahan! Jika Anda memiliki suami yang mengerti Anda, Anda akan menjadi wanita yang cantik dan berbahagia!

Wanita yang berbahagia, bisa dilihat dari sinar yang memancar dari wajahnya, ia selalu tersenyum, sorot matanya penuh kehangatan dan bersemangat.

Ada pepatah berkata, “Kalau kamu bercermin dan menemukan kalau dirimu semakin lama semakin cantik, maka kamu menemukan orang yang tepat!”

Banyak pria yang berkata ingin menikahi wanita yang cantik, lemah lembut dan baik hati. Padahal sebenarnya, pria yang memiliki kemampuan, justru akan menikahi wanita yang biasa saja, dan akan menyayanginya sampai wanita itu menjadi cantik rupawan.

Pria baik itu ibarat pisau operasi plastik, dialah yang menentukan kecantikan seorang wanita. Kalau kamu menikahi lelaki yang benar, setiap hari yang kamu jalani penuh kebahagiaan, kamu dengan sendirinya akan memancarkan kecantikan.

Tapi kalau kamu menemukan lelaki yang salah, dia akan membuatmu menjadi semakin jelek dan semakin buruk dalam berbagai aspek. Walaupun awalnya kamu adalah wanita cantik penuh senyum, pada akhirnya kamu akan menjadi wanita suram yang haus akan kebahagiaan.

Jadi pria, perlu ingat baik-baik! Bagaimana kamu memperlakukan wanitamu, begitu pulalah wanitamu akan menjadi!

Ini postingan yang bikin baper. Ada gitu suami yang seperti Hasan? Ah ini mah palingan cerita fiktif. Yang ngarang pasti cewek yang kepingin suaminya seperti Hasan..

Duh belum-belum kok sudah berprasangka.

In syaa Alloh sih ada suami yang seperti Hasan. Tapi bagi yang suaminya tidak seperti Hasan, bukan berarti tidak bisa bahagia.

Bahagia itu letaknya di dalam hati. Bahagia itu kalau hati dipenuhi oleh rasa syukur kepada Alloh dan juga manusia.

Sekalipun suaminya seperti Hasan, kalau istrinya tidak bersyukur, belum tentu dia bahagia.

Yang suaminya seperti Rudi, in syaa Alloh dengan izin Alloh, kalau bisa sabar, selalu mensyukuri setiap kebaikan suami sekecil apapun itu, tetap mengagungkan suami, mencari ridlo nya suami, selalu mendoakannya, perlahan-lahan suaminya akan berubah mendekati harapannya.

Seperti tulisan berikut ini yang juga kudapat dari grup WA:

🌹SUAMI DAN KERIDHOANNYA🌹

Ada seorang ibu, mau cerai dari suaminya. Lalu dia diskusi panjang dengan saya….

+ Pak Nas, sy sdh ga kuat dgn suami saya. Saya mau cerai saja…
-: emangnya kenapa bu?

+ ya suami saya udah ga ada kerjanya, ga kreatif, ga bisa jadi pemimpin utk anak2. Nanti gimana anak2 saya kalau ayahnya modelnya kayak begitu. Saya harus cari nafkah cape2 dia santai aja di rumah.
-: oh gitu, cuma itu aja?

+ sebenarnya masih banyak lagi, tapi ya itu mungkin sebab yg paling utama.
-: oooh… iya… mau tahu pandangan saya ga bu?

+ boleh pak Nas.
-: gini… ibarat orang punya kulkas, tapi dipakainya untuk lemari pakaian, ya akhirnya ga bakal puas dengan produk kulkas tersebut. Sudahlah ga muat banyak, ga ada gantungan pakaiannya, ga ada lacinya, ga bisa dikunci, malah boros listrik…

Nah… itulah kalau kita pakai produk ga sesuai fungsi. Sebagus apapun produknya kalau dipakai tidak sesuai peruntukannya ya ga akan puas.

+ Mmm… trus apa hubungannya sama suami saya?
-: ya… ibu berharap banget suami ibu jalankan fungsi yang sekunder, bahkan tersier barangkali. Tapi fungsi primernya ga dipakai.

+ saya ga berharap lebih koq pak Nas. Sy cuma pengen dia nafkahi keluarga dengan baik. Saya cuma pengen dia jadi pemimpin yang baik.
-: iya… itu mah cuma fungsi sampingan dari suami. Sayang atuh suami cuma diharapkan jadi begitu aja. Fungsi primernya yang paling utama malah ga ibu harapkan dan kejar.

+ mmm… emang apa fungsi primernya seorang suami?
-: Fungsi primer suami ibu itu adalah untuk jadi tameng bagi dosa2 ibu di neraka.

Saat ibu dapat ridho dari suami, maka… semua dosa2 ibu langsung dimaafkan sama Allah atas keridhoan suami ibu.

Jadi, seorang suami duduk diem aja, itu sangat manfaat untuk ibu, tinggal ibu aja gunakan fungsinya dgn maksimal. Lakukan apapun yang terbaik yang ibu bisa lakukan untuk dapatkan ridho suami.

Dalam sebuah hadits shohih disebutkan “ayyumam roatin maatat wa zaujuha ‘anha roodhin dakholatil jannah”

Yang artinya “Seorang istri meninggal dunia dan suaminya ridho sepenuhnya kepadanya, maka langsung masuk syurga”

Selebihnya, itu cuma fungsi2 sekunder dari suami. Kejar dulu yg utama ini.

Suami ga kerja ya ga apa2… yang penting sudah jadi suami ibu. Jangan lepaskan, jangan dicerai. Biarkan dia jadi tameng saja bagi neraka.

Kalau cerai, nanti ibu langsung berhadapan dengan api neraka. Dosa2 ibu ga ada yang menghapusnya, kecuali amalan ibu sangat spesial dan udah ga ada dosa sama sekali.

Ibu tinggal cari ridhonya suami. Kalau mmg ibu yang cari nafkah ya gpp. Semua harta yg ibu berikan ke anak dan rumah tangga itu semuanya terhitung sedekah yang sangat mulia. Jauh lebih mulia daripada sedekah ke anak yatim.

+ koq bisa lebih mulia dari anak yatim?
-: ya krn anak yatim ini bukan bagian dari hidup ibu. Memberikannya adalah sedekah yg hukumnya sunnah. Sementara suami, sdh terikat dengan akad nikah, sudah menjadi bagian dari ibu.

Silahkan dibagi sedekah untuk org lain dengan sedekah untuk keluarga, tp yg untuk keluarga, itu yg lebih utama.

+ Tapi… kalau suami zalim bgm? Bahkan KDRT ke keluarga?
-: ya gpp juga… tetap pertahankan. Krn semua perbuatan zalim akan kembali kepada yang melakukannya. Suami akan menanggung akibat KDRT yang dilakukannya. Siksaan Allah sangat pedih bagi suami yang tega menyakiti keluarganya.

Sementara… Ibu fokus aja terus cari ridhonya suami.

Pernah dengar? Istrinya Fir’aun masuk syurga? Apa kurangnya coba Fir’aun melakukan KDRT? Bukan hanya ke sang istri, Fir’aun bahkan tega membunuh bayi2.

Ke istrinya Asiyah, Fir’aun menyiksanya dan bahkan membunuhnya. Doa terakhir Asiyah diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur’an.

Dia tidak meminta Fir’aun di adzab. Dia hanya meminta imbalan atas kesabarannya “ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim” (66:11)

+ ya Allah… pak Nas… trmksh atas diskusinya. Lalu apa yang harus saya lakukan?
-: ibu mau ikuti games dari saya?

+ Apa itu Pak Nas?
-: Lakukan ini selama 7 hari saja… setiap malam, tanyakan ke suami, “abang, berapa persen ridhonya abang sama aku hari ini?”

Kalau dia jawab 95%… jangan tidur. Lakukan apapun untuk membuatnya menjawab sampai 100%. Mungkin dipijitin, mungkin dibuatkan makanan, teh, hidangkan buah, apapun… sampai dia mau jawab 100%. Baru setelah dia jawab “iya, aku ridho sama kamu 100%” nah silahkan tidur….

Lakukan selama 7 hari dan rasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang akan ibu dapatkan.

+ siap pak Nas
-: Smg Allah muliakan ibu dan suami.
+ Aaaamiin ya Rabb… trmksh pak Nas…

*****

BARU 5 HARI BERLALU

+ Pak Nas…. ya Allah… trmksh banyak… saya ga tahu mau ngomong apa sama pak Nas… trmksh sudah merubah hidup saya… hanya Allah yang bisa memuliakan pak Nas dan keluarga…
-: Alhamdulillah… gimana, gamesnya dijalankan?

+ Iya pak Nas… dan saya rasakan saya lebih bahagia sekarang. Ini suami juga sudah mulai inisiatif cari kerjaan… walaupun belum dapat, saya sudah cukup bahagia pak Nas, dia mau bantuin saya nganter ke mana2…. ya Allah… enak banget pak Nas…
-: Alhamdulillah…

+ Saya mau terusin gamesnya, ga 7 hari… mau selama2nya boleh pak Nas…?
-: Buoleh banget… lakukan sampai salah satu dari ibu atau suami, dijemput malaikat dengan husnul Khotimah…

+ Huhuhu… makasiiiiih pak Naas…
-: Sama2

Warning : “Tulisan ini hanya akan cocok jika dibaca oleh istri dan dijalankan olehnya, bukan dipaksa2 sama suami untuk membaca dan melakukannya ☺.

By “Ust. Nasrullah”

#sharingdariaudiomagnetrezeki..

Semoga kita bisa menerima kelebihan dan kekurangan pasangan.

Semoga Alloh paring keluarga yang sakinah mawaddah warohmah kepada kita semua.

Aamiin

Ahad, 28 Januari 2018, 22:56 WIB

Dear Diary

Jumat, 26 Januari 2018, 21.22 WIB.

Dear Diary,

Ini kali pertama aku menulis di sini.

Berharap bisa melepas galau hati yang tidak bisa diungkapkan kepada siapapun.

Kemarin ada yang curhat padaku. Tentang patah hati. Tentang cinta yang berakhir tak sesuai harapan. Dan tentang orang yang disayang, yang sudah ‘dibenahi’ hidupnya, namun akhirnya tak dapat hidup bersama.

Ada banyak pelajaran yang bisa kuambil dari sana.

1. Bersyukurlah dengan semua hal yang telah Alloh berikan padamu.

2. Jagalah orang-orang yang Engkau cintai dengan sepenuh hati. Berikan perhatian dan kasih sayang walaupun terpisah jarak. Bagaimana ibadah mereka? Masih tertibkah? Bagaimana keadaan mereka? Sehatkah?

3. Bagi suami-istri, sering-seringlah mengingat tujuan pernikahan kalian. Perbanyaklah tabungan emosi positif. Bersyukur dan mengingat-ingat kebaikan dan pengorbanan pasangan. Maklumi semua kekurangan-kekurangannya. Menerima pasangan apa adanya sambil terus berusaha membimbingnya menjadi lebih baik. Jangan menunggu ada orang ketiga baru mau memperhatikan pasangan.

4. Jangan memulai sesuatu dengan cara yang salah. Untuk pernikahan jangan dimulai dengan pelanggaran. Apalagi menyukai istri/suami orang. Kalaupun berhasil bersama akankah bahagia? Dan bila hatimu patah, serahkanlah pada penciptanya. Mohon petunjuk pada Alloh. Jangan terburu-buru mengambil keputusan.

5. Aku menyadari bahwa sebaiknya tidak “memamerkan” kemesraan kami -aku dan suami maupun keluarga kecilku. Walaupun niatku bukan untuk pamer atau sombong, tapi bersyukur. Bukankankah dalam surat addhuha ayat terakhir disebutkan, bila mendapat nikmat dari Alloh maka ceritakanlah? ({وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ} [الضحى : 11] . Tapi seharusnya aku memperhatikan perasaan orang lain yang mungkin tidak seberuntung diriku. Dan bagaimanakah bila ternyata orang itu adalah orang yang dekat denganku?

6. Jangan menilai seseorang hanya dari luarnya. Bisa jadi dia selalu tersenyum dan berkata baik-baik saja. Tapi sebenarnya keadaannya berantakan.

7. Hidup orang lain bukan hidupmu. Kalau dicurhati orang dengarkanlah. Kalau dimintai pendapat berikanlah. Bila dimintai bantuan, bantulah sebisamu. Tapi masalah mereka bukan masalahmu. Jadi doakanlah kebaikan untuk mereka. Setelah itu lupakanlah.

Alhamdulillah. Alloh telah memberi kita hidup. Alhamdulillah Alloh telah memberi kita hidayah. Alhamdulillah Alloh memberi hati yang dapat menerima kebenaran kepada kita. {فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ} [الرحمن : 13]